Social Icons

Arif Rahmanto

Senin, 01 Juli 2013

Manusia Dan Harapan (Tulisan IBD)


Harapan bisa dikatakan sebagai cita-cita. Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh manusia, yang diinginkan atau dimiliki dengan segenap jiwa dan keyakinan agar sesuatu terjadi. Dalam pengertian lain Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha Setiap manusia mempunyai harapan.
Apabila manusia hidup tanpa sebuah harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus mempunyai harapan yang tinggi. Dengan harapan tersebut kita bisa termotivasi agar bisa mencapai harapan tersebut. Tentu semua harapan itu adalah hal-hal yang baik. Maka kita harus mencapainya dengan cara yang baik juga.

Manusia Dan Kegelisahan (Tulisan IBD)


Sebagai makhluk sosial manusia selalu bersosialisasi dalam bermasyarakat. Manusia tidak selamanya hidup enak tanpa masalah-masalah yang mereka hadapi, tetapi mereka justru memiliki problem-problem yang mereka hadapi.Setiap manusia memiliki problem-problem dalam hidup mereka yang berbeda-beda dan juga cara penyelesaiannya pun juga berbeda- beda. Mereka pasti yidak tenang dengan masalah-masalah yang mereka miliki terkadang manusia itu sendiri tidak bisa mengatasi masalah atau menyelesaikannya sendiri, mereka tidak kuat untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Tuhan tidak akan memberikan ujian kepada manusia sesuai dengan kemampuan manusia itu sendiri, jadi artinya seberat apapun masalah dan sebanyak apapun masalah yang kita hadapi pasti kita bisa menyelesaikan dan pasti ada jalan keluarnya untuk mengatasi masalah-masalah dalam hidup kita.
Dalam hidupnya, manusia pasti pernah gelisah karena hidup yang sebenarnya itu keras banyak problem, banyak tugas dan lain-lain, jadi manusia itu tidak terfokus pada satu hal saja yang mereka pikirkan dalam hidup mereka, mereka juga memikirkan hal-hal lain yang mereka miliki.Sebab itulah hidup manusia itu pasti selalu ada kegelisahan dalam hidup mereka.Kegelisahan itu sendiri adalah sifat yang tidak tenang dalam hidup selalu ada yang membebani dalam pikiran-pikiran manusia menjadi hidup tidak tenang.

Manusia Dan Tanggung Jawab (Tulisan IBD)


Manusia pasti mempunyai rasa tanggung jawab karena manusia merupakan mahluk individu dan manusia juga mahluk social. Manusia juga merupakan mahluk pengabdi yang sudah barang tentu suatu saat akan berhubungan langsung dengan suatu masalah yang tentu nya dapat di atasi dengan rasa tanggung jawab mereka sendiri. Oleh karena itu, betapa pentingnya tanggung jawab itu ditanamkan dalam diri setiap manusia.
Pada dasarnya manusai adalah makhluk yang selalu belajar, maka diperlukan sebuah kontrol sistem dalam sebuah pemainan karakter didunia ini, yaitu tanggung jawab. Karena Tanggung jawab merupakan kesadaran akan setiap sikap dan tingkah laku yang telah dilakukan atau bahkan akan dilakukan, baik sengaja atau tidak di dalam dunia ini, baik secara personal, sosial hingga kejenjang yang lebih tinggi yaitu pengabdian seorang hamba terhadap tuhannya.
Tanggung jawab juga merupakan aktualisasi dan perwujudan dari sikap sadar seorang yang dikatakan manusia. Jika manusia melakukan suatu hal dengan resiko dan penyelesaian masalahnya dilakukan dalam keadaan tidak sadar, baik sakit atau pengaruh obat-obatan maka tidak dapat dikatakan sebagai si tanggung jawab.

Manusia Dan Pandangan Hidup (Tulisan IBD)


Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative. Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan.
Kebanyakan dari mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta Pada hakikatnya manusia akan mencari jalan yang terbaik dalam kehidupannya yang dimana kehidupan itu memerlukan alur dan jalan agar dapat di bawa kearah yang lebih baik lagi, mungkin hal ini lah yang dinamakan dengan pandangan hidup. Tentunya pandangan hidup itu adalah jalan yang dipilih oleh masing-masing jiwa yang masing-masing jiwa itu berhak menentukan kehidupannya dan arah yag akan ditentukan.

Manusia Dan Keadilan (Tulisan IBD)

Keadilan adalah suatu hal yang mutlak bagi setiap pribadi Manusia, karena hal demikian merupakan suatu harga mati bagi hidup seorang manusia. Hal itu menjadikan pentingnya keadilan tersebut bagi kehidupan Manusia, maka dari itu lebih dahulu kita tanamkan rasa peduli akan suatu keadilan kepada diri kita sendiri dan kemudian kepada orang lain. Karena mengingat keadilan itu bersumber dari manusia juga, yaitu tergantung dari pemikiran dan rasa yang peka dalam diri manusia tersebut, dan oleh karena itulah alasan kenapa begitu pentingnya hal tersebut ditanamkan dalam diri untuk individu setiap manusia. Walaupun dalam kenyataan nya, masih banyak individu yang mengabaikan atau mengsangsikan suatu keadilan tersebut, contoh sederhananya saja dalam kehidupan keluarga, Dimana terkadang Orang tua mengbeda-bedakan anak nya dengan anak-anak nya yang lain dalam suatu hal.
Dari kasus tersebut, kemungkinan dapat menurunkan moral dari anak dan tidak menutup kemungkinan anak bersikap demikian pula dengan orang lain yaitu tidak adanya rasa adil dalam dirinya. Sudah barang tentu kasus tersebut sangat memprihatinkan, karena dampak nya cukup luas untuk kalangan-kalangan diluar dari lingkungan keluarga itu sendiri, misalnya dalam kehidupan bersosialisi di lingkungan masyarakat. Adapun Macam-Macam Keadilan terbagi dalam 3 bagian yaitu :

Manusia Dan Penderitaan (Tulisan IBD)


Penderitaan, satu kata yang sudah tidak asing di telinga kita. Penderitaan memang identik dengan suatu hal tidak mengenakkan dalam diri seorang manusia karena derita merupakan sesuatu yang harus ditanggung oleh setiap individu manusia yang tidak mudah untuk menagtasinya, yang tentu dibutuhkan suatu perjuangan yang keras untuk menghadapinya. Namun kita jangan menganggap derita/penderitaan itu merupakan hal yang negative dalam arti hanya dapat membuat manusia jatuh kedalam kegelapan dalam hidup seseorang, tetapi penderitaan ini juga dapat menjadi pemacu semangat hidup seseorang untuk maju dan mengatasi masalah tersebut. Akan tetapi hal ini dapat terwujud jikalau manusia itu mempunyai kesabaran dan keuletan dalam hidupnya dalam mencapai suatu yang positif dan bangkit dari penderitaan yang di alaminya.
Semua manusia pasti akan mengalami sebuah penderitaan karena sudah merupakan resiko hidup. Dimana berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan banyak seperti kasus dalam liku-liku kehidupan manusia,seperti penderitan fisik ataupun nonfisik, dimana penderitan timbul karena perbuatan kita sendiri atau sesama manusia atau hal tersebut kadang kita sebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat di perbaiki manusia supaya menjadi baik dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.

Manusia Dan Keindahan (Tulisan IBD)


Dalam menjalani kehidupan di dunia kita sudah sering mendengar ataupun melihat apa itu keindahan. Makna keindahan itu sendiri tentunya setiap orang memiliki pengertian yang berbeda-beda namun esensinya tetap sama yaitu sebuah nilai baik yang mampu memberikan sebuah nilai positif bagi kehidupan penilai tsb. Saya sendiri mengartikan sebuah keindahan sebagai sebuah sigma dari beragam nilai yang baik dari segi nilai kualitas maupun kuantitas yang mampu membawa jiwa dan raga ini mampu menikmati nilai keindahan tersebut sebagai bentuk nyata dari nilai estetis.
Di dalam kata Keindahan, pasti banyak definisi yang terpikirkan oleh kita. Ya, memang keindahan itu banyak definisinya. Ada yang mengatakan keindahan itu adalah suatu hal yang apabila kita melihatnya kita akan merasa takjub. Dan ada juga yang mengatakan bahwa keindahan itu dapat dirasakan oleh semua panca indra kita, dan masih banyak lagi definisi-definisi yang diungkapkan oleh setiap orang.
Jika kita berbicara tentang keindahan pasti tidak terlepas dengan yang namanya ketenangan jiwa. Karena setiap kita melihat atau merasakan keindahan, pastilah hati kita menjadi tentram karena keindahan tersebut. Sebenarnya, keindahan itu adalah suatu yang abstrak atau tidak bisa dikira-kira. Karena, memang yang namanya keindahan itu banyak jenisnya, ada keindahan alam, ada keindahan lingkungan dan masih banyak lagi jenis-jenis keindahan yang ada di bumi ini.

Manusia Dan Cinta Kasih (Tulisan IBD)


Tuhan menciptakan manusia memiliki rasa cinta kasih terhadap manusian lainnya. Semua manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain dalam segala aktivitas yang dikerjakannya. Rasa cinta kasih itu harus tertanam dalam setiap diri manusia karena dengan cinta kasih terhadap manusia akan membuat hidup ini menjadi indah.akan tetapi manusia saat ini banyak yang kehilangan cinta kasih terhadap manusia lainnya mungkin dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan manusia itu sendiri berubah sikap. Manusia memang memiliki sifat yang tapi hati nuraninya memiliki cinta kasih yang besar terhadap yang lainnya.Dan apabila manusia sudah tidak memiliki sikap cinta kasih terhadap manusia lainnya maka hidup ini tidak akan bermakna karena dengan cinta kasih banyak memberikan perubahan–perubahan yang positif dalam kehidupan kita sehari – hari.
Maka dari itu dengan adanya cinta kasih dalam diri manusia timbulah rasa saling memiliki satu sama lain, rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lain sungguh indahnya bila semua manusia didunia memiliki rasa cinta kasih terhadap manusia lainnya pasti di dunia ini tidak ada perpecahan dan kemiskinan, karena manusia saling peduli, saling memberi satu sama lain tidak memandang suku, ras dan agama. Hidup akan terasa sangat damai bila kita selalu menjaga cinta kasih terhadap manusia lainnya. Karena pada hakekatnya manusia diciptakan tuhan untuk saling mencintai satu sama lainnya walaupun mereka berbeda, tidak ada sifat saling melecehkan dan menjatuhkan antara manusia dengan manusia lainnya.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan (Tulisan IBD)

Ilmu Budaya Dasar merupakan ilmu yang mempelajari konsep-konsep kehidupan suatu masyarakat, baik di dalam masyarakat tersebut maupun di luar, selain itu ilmu ini pun mempelajari tentang kehidupan kebudayaan yang ada dalam suatu masyarakat, sehingga kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat tersebut dapat terjaga dan dilestarikan dengan baik.
Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan  prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun  Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.
    A.     Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
1.      Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
2.      Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
3.      Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
4.      Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
      B.     Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
     C.     Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
     1.      Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
     2.      Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .

     3.  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

Manusia dan Kebudayaan (Tulisan IBD)


Manusia dan kebudayaan tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap dapat di pastikan manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi sebelumnya dan akan terus berkembang selama genrasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan.

Kebudayaan yang dimiliki seseorang berbeda-beda di sebabkan karena mereka memiliki komunitas tersendiri di wilayahnya sehingga apabila kita amati manusia di belahan dunia manapun memiliki kebudayaannya masing-masing tak terkecuali di indonesia yang memiliki banyak keberagaman budaya. Perbedaan kebudayaan ini sangatlah wajar karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya tersebut.

Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar (Tulisan IBD)


Ilmu budaya dasar bisa dikatakan sebagai suatu jalan atau arah pikiran untuk bertindak dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Ilmu budaya dasar memiliki kecendrungan dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Kebudayaan adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan yang ada di dalam fikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari.  Namun disisi lain kebudayaan dapat juga kita rasakan dan nikmati oleh panca indra kita seperti ; lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk dari kebudayaan yang dapat kita rasakan.

IBD adalah ilmu yang diharapkan untuk dapat memberikan pembelajaran dasar dan pengertian konsep-konsep untuk menyelesaikan masalah manusia dan kebudayaan.IBD ilmu yang sudah ada di dalam kehidupan kita,baik itu secara individual,kelarga,ataupun di masyarakat luas. Di dalam kehidupan sehari-hari  penerapanya sangatlah kurang diakibatkan kita kurang menyadari atau tidak mengerti  tentang itu.

Kita harusnya menyadari ilmu budaya dasar yang selalu saja kita temui dalam kehidupan sehari-hari  di keluarga, di kampus ataupun di masyarakat luas. Kita seharusnya menerapkan budaya dasar dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.