Social Icons

Arif Rahmanto

Senin, 11 November 2013

Organisasi Profesi Bank BRI Tambun, Bekasi


Alamat:  Kp. Siluman Rt.04 Rw.02 Mangun Jaya Kec. Tambun Selatan, Bekasi.

     A.    Profil Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, JawaTengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Dan pada tanggal 16 Desember 1895, dijadikan sebagaihari kelahiran BRI.Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.

Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikanfasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saatini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiridari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

BRI sebagai perusahaan terbuka berkomitmen mematuhi seluruh ketentuan perundang-undanganyang berlaku dalam kegiatan operasional bank maupun pasar modal.Hal tersebut telah mendorong BRI untuk selalu mengutamakan prudential bankingdan kepentingan stakeholders. BRI menerapkan nilai-nilai perusahaan (corporate value) yangmenjadi landasan berpikir, bertindak, serta berperilaku setiap insan BRI sehingga menjadi budaya kerja perusahaan yang solid dan berkarakter. Nilai-nilai tersebut adalah Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan, dan Penghargaan kepada SDM

     B.     Visi, Misi dan Tujuan Bank BRI
1.      Visi BRI adalah menjadi bank yang komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2.      Misi BRI.
a.       Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanankepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatanekonomi masyarakat.
b.      Memberikan layanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebarluas dan didukung oleh sumber daya manusia yang professional denganmelaksanakan praktek good corporate govemance.
c.       Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepda pihak-pihak yangberkepentingan.
3.      Tujuan
a.       Menjadi bank sehat dan salah satu dari lima bank terbesar dalam asset dankeuntungan.
b.      Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha mikro, kecil danmenengah.
c.       Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan agrobisnis.
d.      Menjadi salah satu bank go public terbaik.
e.       Menjadi bank yang melaksanakan good corporate govermance secara konsisten.
f.       Menjadikan budaya kerja BRI sebagai sikap dan prilaku semua insane BRI.

     C.     Struktur Organisasi Bank BRI


    D.    Organisasi Profesi di Bank BRI

Terdapat sebuah organisasi yang ada di bawah naungan Bank BRI yaitu Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB). IAIB dan profesi audit intern bank akan menjadi garda terdepan dalam mengawal industri perbankan di Indonesia menjadi lebih kokoh dan sehat.  IAIB sebagai wadah tunggal, akan menjadi representasi profesi audit intern bank di Indonesia dalam menyampaikan aspirasi mengenai penerapan prudential banking sesuai prinsip internal control, risk management dan good governance kepada stakeholder.

Hal ini diharapkan akan memberikan bobot aspirasi para auditor intern bank terhadap pengembangan perbankan di Indonesia menjadi lebih kuat dan berwibawa. Diharapkannya, IAIB dapat menjadi organisasi profesi yang terpercaya, berwibawa dan mampu mendorong anggotanya memiliki integritas tinggi untuk menjadi auditor intern bank yang profesional. Serta secara terus menerus melakukan pembinaan kompetensi dan etika anggotanya melalui pengembangan standarisasi kompetensi dan kode etik profesi.

IAIB akan menyaring para auditor intern bank yang handal dan berintegritas, agar mampu memberikan rekomendasi kepada stakeholder mengenai siapa saja yang layak untuk menjadi auditor intern bank. Pengelolanya haruslah orang-orang yang profesional dan mengerti betul bagaimana mengembangkan organisasi dan mampu menegakkan kode etik para anggotanya. 

Ditegaskan pula oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad mengenai perlunya wadah tunggal bagi profesi audit intern bank di Indonesia. Hal ini harus disadari betul karena apabila IAIB dikelola bukan untuk tujuan profesi, maka kompetensi dan etika anggotanya tidak akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dunia perbankan yang sangat kompleks

1.  Proses Terbentuknya IAIB:
Saat ini terdapat dua organisasi profesi yang mewadahi profesi audit intern bank yaitu:
·         Ikatan Auditors Perbankan Indonesia (IAPI) berdiri pada tanggal 30 November 2005 dan menginduk kepada Ikatan Bankir Indonesia.
·         Auditors Club Perbanas (ACP) yang bernaung di bawah Perhimpuna  Bank Nasional (Perbanas)

Masing-masing organisasi tersebut memiliki visi dan misi yang berbeda dalam memajukan profesi audit intern bank di Indonesia sehingga perkembangan profesi audit intern bank belum berjalan secara optimal. Menyadari hal tersebut, para auditor intern bank bertemu pada tanggal 21-22 April 2008 di Melia Bali Villas & Spa Resort, Nusa Dua, Bali di National Conference yang diselenggarakan oleh IAPI.
Pada acara tersebut, Ketua Umum IBI, Agus Martowardojo, memberikan arahan perlunya sinergi dari kedua organisasi tersebut dalam suatu wadah tunggal yang lebih efektif dan efisien sehingga organisasi profesi audit intern bank akan berkembang lebih optimal dan tumbuh menjadi organisasi profesi audit intern bank yang terpercaya dan berwibawa, memiliki anggota yang lebih memiliki komitmen terhadap profesi dan etika serta mampu memberikan advokasi profesi audit intern bank. Arahan juga disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad mengenai perlunya wadah tunggal bagi profesi audit intern bank di Indonesia.
Menindaklanjuti arahan dimaksud, setelah berakhirnya National Conference IAPI, 22 April 2008, para auditor intern bank membuat komunike bersama mengenai pembentukan wadah tunggal organisasi profesi audit intern bank dan membentuk formatur pembentukan wadah tunggal tersebut. Formatur terdiri dari wakil bank pemerintah yaitu Kepala Audit Intern Bank BTN dan BRI, Bank Swasta Nasional oleh Kepala Audit Intern Bank Danamon, Bank Swasta Campuran diwakili oleh Kepala Audit Intern Bank UOB Buana dan Bank Pembangunan Daerah diwakili oleh Kepala Audit Intern Bank Jabar Banten, beserta perwakilan dari Ikatan Auditors Perbankan Indonesia (IAPI) dan Auditors Club Perbanas (ACP). Formatur diketuai oleh Bapak Ogi Prastomiyono dari Bank Mandiri.
Melalui beberapa kali rapat formatur dan pertemuan lanjutan dengan Kepala Audit Intern Bank pada tanggal 13 Juni 2008 di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Tim Formatur telah berhasil membuat rumusan organisasi baru profesi audit intern bank dengan nama Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) yang terdiri dari anggota Ikatan Auditors Perbankan Indonesia (IAPI) dan Auditors Club Perbanas (ACP) dan sekaligus tersusunnya Anggaran Dasar organisasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar