Pelapisan sosial
adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara
vertikal (bertingkat). Banyak sekali hal-hal yang yang menjadi dasar dalam
terbentuknya pelapisan sosial. Yang pertama adalah ukuran kekayaan, mengapa
ukuran kekayaan? Karna ukuran kekayaan bisa dijadikan ukuran seorang masyarakat
ataupun seseorang ke dalam lapisan sosial dimana ia berada. Karna sudah hal
yang tidak asing lagi bahwa orang yang semakin kaya maka ia akan termasuk
lapisan teratas dalam system pelapisan sosial. Begitu juga sebaliknya, semakin
rendah tingkat kekayaan seseorang maka ia termasuk lapisan terendah didalam
masyarakatnya.
Dari kekayaan tersebut dapat kita lihat dari bentuk rumahnya, barang-barang berharga yang ada didalamnya, kendaraan yang dimilikinya, gadget yang ia punya, kehidupannya, pola hidupnya, kebiasaannya dalam berbelanja, bahkan sampai berbagi kepada orang yang membutuhkan. Yang kedua adalah ukuran kekuasaan dan wewenang. Biasanya orang yang mempunyai kekuasaan dan wewenang seseorang itu pasti menempati lapisan teratas dalam system pelapisan sosial dalam masyarakat dimana orang tiu berada. Karna orang yang mempunyai kekuasaan dapat menguasai orang lain. Biasanya wewenang dan kekuasaan itu bisa mendatangkan kekayaan.
Kemudian yang ketiga adalah ukuran kehormatan, dalam hal ini terlepas dari kekayaan maupun kekuasaan. Biasanya orang seperti ini disegani dan menempati lapisan teratas dalam lapisan sosial di masyarakatnya. Biasanya orang seperti ini berjasa kepada masyarakat, ataupun tokoh masyarakat, ataupun orang yang berperilaku baik. Yang terakhir adalah ukuran ilmu pengetahuan. Sudah pasti orang yang ilmunya banyak atau tinggi pastinya akan dihormati di masyarakat. Dan juga menempati lapisan teratas di dalam masyarakat. Biasanya penguasaan ilmu pengetahuan itu berdasarkan gelar akademik, seperti guru, dokter, insinyur dan lain-lain.
Dari kekayaan tersebut dapat kita lihat dari bentuk rumahnya, barang-barang berharga yang ada didalamnya, kendaraan yang dimilikinya, gadget yang ia punya, kehidupannya, pola hidupnya, kebiasaannya dalam berbelanja, bahkan sampai berbagi kepada orang yang membutuhkan. Yang kedua adalah ukuran kekuasaan dan wewenang. Biasanya orang yang mempunyai kekuasaan dan wewenang seseorang itu pasti menempati lapisan teratas dalam system pelapisan sosial dalam masyarakat dimana orang tiu berada. Karna orang yang mempunyai kekuasaan dapat menguasai orang lain. Biasanya wewenang dan kekuasaan itu bisa mendatangkan kekayaan.
Kemudian yang ketiga adalah ukuran kehormatan, dalam hal ini terlepas dari kekayaan maupun kekuasaan. Biasanya orang seperti ini disegani dan menempati lapisan teratas dalam lapisan sosial di masyarakatnya. Biasanya orang seperti ini berjasa kepada masyarakat, ataupun tokoh masyarakat, ataupun orang yang berperilaku baik. Yang terakhir adalah ukuran ilmu pengetahuan. Sudah pasti orang yang ilmunya banyak atau tinggi pastinya akan dihormati di masyarakat. Dan juga menempati lapisan teratas di dalam masyarakat. Biasanya penguasaan ilmu pengetahuan itu berdasarkan gelar akademik, seperti guru, dokter, insinyur dan lain-lain.
Pelapisan
sosial juga akan memberikan dampak didalam masyarakat. Bisa kita lihat di dalam
masyarakat misalkan orang-orang akan berusaha agar mendapatkan lapisan teratas
di dalam masyarakat dengan cara lebih berusaha dan berprestasi untuk maju. Dari
hal tersebut bisa kita ketahui bahwa pada akhirnya setiap orang akan bersaing
dan bekerja keras agar mendapatkan apa yang mereka inginkan (lapisan teratas di
dalam masyarakat). Disini dapat kita lihat bahwa mereka bersaing agar
mendapatkan kekayaan dimasa yang akan datang. Karna dengan kekayaan itulah
mereka bisa menjadi lapisat atas yang ada di dalam masyarakatnya. Meningkatnya
pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan masyarakata di wilayah
tersebut atau pemerintah guna menghilangakan kesenjangan sosial. Misalkan orang kaya yang mempunyai kendaraan
lebih bagusa dan lebih mewahdari pada yang kedudukannya ada di bawahnya yang
tidak mempunyai kendaraan yang mewah. Dan juga banyaknya kendaraan pribadi itu
jelas menempatkan pemiliknya pada status sosial yang lebih tinggi.
Dampak dari pelapisan sosial bukan hanya terjadi di dalam masyarakat, tetapi juga terjadi di dalam kelompok atau kelas-kelas sosial. Seperti halnya konflik antar kelas yang juga berhubungan dengan kekayaan, kekuasaan dan pendidikan. Misalkan di dalam suatu pabrik atau sebuah perusahaan. Yaitu demo para buruh untuk menaikan upah atau gaji mereka atau bakan mungkin gaji mereka yang belum di bayar, baik satu bulan bahkan ada yang berbulan-bulan. Maka ini menjadikan konflik antara kelas pengusaha dan juga kelas buruh. Seharusnya para pengusaha itu mengerti bahwa para buruh juga manusia, mereka harus di gaji sesuai dengan pekerjaannya. Jangan hanya memikirkan keuntungan yang hanya menguntungkan di pikah pengusaha. Maka dari itu layaknya para buruh itu di gaji dengan sesuai ataupun gaji mereka dinaikan dan juga diwaktu yang tepat agar demo bisa dihindarkan.
Kesamaan derajat adalah segala sesuatu yang berhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat dan umumnya timbal balik, maka dari itu setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Kesamaan derajat juga bisa dikatakan berhubungan dengan status, dengan adanya kesamaan derajat, setiap individu menjadi ingin disegani dan dianggap sama dengan orang lain tanpa membeda-bedakan kekayaan, kekuasaan dan juga ilmu pengetahuan. Maka dari itu dalam kehidupan bertetangga ataupun bermasyarakat kita harus selalu tanamkan prinsip bahwa apa yang kita inginkan harus sesuai dengan apa yang kita rasakan. Dalam kesamaan derajat agama mengajarkan bahwa setiap manusia itu derajatnya sama. Dalam kesamaan derajat, semua orang mempunyai derajat yang sama dimata tuhan. Maka dari itu pelapisan sosial dan persamaan derajat bisa dikatakan sangat erat. Karna pelapisan sosial dan persamaan derajat itu sangat berkaitan satu sama lain. Di dalam masyarakat itu sebenarnya banyak contoh kejadian yang menghubungkan antara pelapisan sosial da persamaan derajat.
Seharusnya setiap manusia sadar, bahwa kita sebagai manusia harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain, siapapun pasti ingin dihormati dan dihargai, baik itu orng kaya maupun orang miskin. Maka dari itu jika kita ingin dihormati dan dihargai oleh orang lain, kita harus menghormati dan menghargai orang lain terlebih dahulu. Dengan saling menghormati dan menghargai maka akan tercipta keharmonisan ketentraman kedamaian dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat.
Dampak dari pelapisan sosial bukan hanya terjadi di dalam masyarakat, tetapi juga terjadi di dalam kelompok atau kelas-kelas sosial. Seperti halnya konflik antar kelas yang juga berhubungan dengan kekayaan, kekuasaan dan pendidikan. Misalkan di dalam suatu pabrik atau sebuah perusahaan. Yaitu demo para buruh untuk menaikan upah atau gaji mereka atau bakan mungkin gaji mereka yang belum di bayar, baik satu bulan bahkan ada yang berbulan-bulan. Maka ini menjadikan konflik antara kelas pengusaha dan juga kelas buruh. Seharusnya para pengusaha itu mengerti bahwa para buruh juga manusia, mereka harus di gaji sesuai dengan pekerjaannya. Jangan hanya memikirkan keuntungan yang hanya menguntungkan di pikah pengusaha. Maka dari itu layaknya para buruh itu di gaji dengan sesuai ataupun gaji mereka dinaikan dan juga diwaktu yang tepat agar demo bisa dihindarkan.
Kesamaan derajat adalah segala sesuatu yang berhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat dan umumnya timbal balik, maka dari itu setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Kesamaan derajat juga bisa dikatakan berhubungan dengan status, dengan adanya kesamaan derajat, setiap individu menjadi ingin disegani dan dianggap sama dengan orang lain tanpa membeda-bedakan kekayaan, kekuasaan dan juga ilmu pengetahuan. Maka dari itu dalam kehidupan bertetangga ataupun bermasyarakat kita harus selalu tanamkan prinsip bahwa apa yang kita inginkan harus sesuai dengan apa yang kita rasakan. Dalam kesamaan derajat agama mengajarkan bahwa setiap manusia itu derajatnya sama. Dalam kesamaan derajat, semua orang mempunyai derajat yang sama dimata tuhan. Maka dari itu pelapisan sosial dan persamaan derajat bisa dikatakan sangat erat. Karna pelapisan sosial dan persamaan derajat itu sangat berkaitan satu sama lain. Di dalam masyarakat itu sebenarnya banyak contoh kejadian yang menghubungkan antara pelapisan sosial da persamaan derajat.
Seharusnya setiap manusia sadar, bahwa kita sebagai manusia harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain, siapapun pasti ingin dihormati dan dihargai, baik itu orng kaya maupun orang miskin. Maka dari itu jika kita ingin dihormati dan dihargai oleh orang lain, kita harus menghormati dan menghargai orang lain terlebih dahulu. Dengan saling menghormati dan menghargai maka akan tercipta keharmonisan ketentraman kedamaian dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat.
Misalkan di sebuah isuatu rumah sakit
ada pasien yang dalam keadaan krisis dan butuh pertolongan secepatnya (orang
miskin) dan ada juga pasien yang luka ringan (orang kaya). Tetapi rumah sakit
ini mendahulukan pasien yang luka ringan karena pasien ini adalah orang kaya
yang mampu membayar berapapun rumah sakit tersebut sedangkan pasien yang dalam
keadaan darurat ini hanya orang dari keluarga miskin.
Contoh diatas adalah diskriminasi yang
terbentuk akibat perbedaan kekayaan, dimana orang yang kaya didahulukan dan
yang miskin dibiarkan. Hal ini sering terjadi karena bagaimana pun manusia
sudah terbiasa sejak dahulu menilai seseorang berdasarkan kekayaan yang
dimilikinya. Seharusnya dalam bertindak dan berpikir kita harus efisien dan
efektif dimana mendahulukan yang harus ditanggani dengan cepat. Keinginan
memiliki persamaan derajat ini melahirkan HAM hak asasi manusia, yang telah
diperjuangkan umat manusia atau orang yang tertindas dimanapun sejak dahulu.
Banyak sekali contoh
kejadian yang menggambarkan tentang hubungan antara pelapisan sosial dengan
kesamaan derajat. Salah satu contoh yang akan saya berikan dalam masyarakat
kita, kita dapat menemukan hal ini di masyarakat kita sendiri, bagi orang yang
memiliki lapisan sosial tertinggi di lingkungannya, maka orang itu juga akan
mendapatkan sesuatu yang istimewa di masyarakatnya, seperti dihormati,
dihargai, serta memiliki wibawa yang sangat tinggi, karena mereka memiliki tempat atau derajat
yang sangat dihormati, tetapi semua itu kembali terhadap kepada individu. Masih
banyak contoh lainnya yang ada dimasyarakat kita bahkan di negara kita,
pelapisan sosial dan kesamaan derajat
memiliki cangkupan yang sangat luas, kita akan temukan dalam mendapatkan
pekerjaan, dalam memilih pasangan pun terkadang dilihat dari hal ini. Oleh
karena itu , kita sebagai manusia harus bersikap adil terhadap sesama manusia,
jangan hanya melihat oleh salah satu sisi saja seperti kekayaannya. Kita satu
jenis ciptaan tuhan yang memiliki jenis pria dan wanita, marilah berbagi
terhadap sesama, berlaku adil untuk mencapai semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar