Social Icons

Arif Rahmanto

Jumat, 05 Oktober 2012

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan


      Masyarakat dan kebudayaan satu sama lain sangat berkaitan. Kebudayaan berasal dari masyarakat, lahir dari masyarakat, dan berkembang oleh masyarakat. Kebudayaan dapat diartikan sebagai semua hasil karya, ciptaan, buatan manusia yang bernilai juga bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Dalam arti bahwa kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Jadi masyarakat selalu berhubungan dengan kebudayaan, tetapi juga sebaliknya, tidak ada masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaannya sendiri. Dalam pengertiannya penduduk adalah sekumpulan organisme yang berkembang biak di daerah tertentu. Pengertian penduduk digunakan dalam orang yang tinggal di tempat tertentu, menetap dan berkembang di tempat itu. Sebenarnya banyak sekali teori tentang penduduk, salah satunya yaitu pertambahan penduduk di suatu tempat merupakan hasil keadaan sosial, begitu juga ekonomi. Di dalam masyarakat ada yang namanya pranata sosial yaitu sebuah peraturan yang mengatur hubungan antar masyarakat. Tanpa pranata sosial maka kehidupan masyarakat berjalan tidak teratur.
     Bertambahnya penduduk itu hasil dari keadaan sosial dan ekonomi. Manusia dalam hidupnya selalu berkaitan dengan alam empat hidupnya. Maka dari itu jumlah penduduk semakin bertambah karna jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian. Hal ini terjadi karna manusia ingin memperjuangkan hidupnya dengan memperbanyak keturunan dan ini dinamakan dengan teori pertumbuhan penduduk.
Dinamika penduduk terjadi karna ada perubahan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk bisa dihitung dengan cara ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Ada beberapa unsur penentu dalam pertambahan penduduk yaitu fertilitas dan mortalitas. Pengertian fertilitas itu sendiri adalah perhitungan jumlah pertambahan anak dalam arti kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun secara kasar. Sedangkan pengertian mortalitas itu sendiri adalah tingkat kematian per seribu penduduk yang dihitung dalam satu tahun. Ini merupakan pertumbuhan penduduk alami. Lalu bagaimana dengan indonesia?
Pn = (1 + r) n x  Po                                                                        
Pn = jumlah penduduk yang  dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
 r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
 n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
     Sensus penduduk diadakan 10 tahun sekali di Indonesia untuk menghitung jumlah penduduk, umur penduduk dan lain-lain. Dan dari data tersebut akan dibedakan dengan komposisi, dimana komposisi tersebut membedakan umur dan jenis kelamin, lalu aka dibuat piramida penduduk, yaitu susunan penduduk menurut usia dan jenis kelamin dalam waktu tertentu. Golongan laki-laki disebelah kiri dan perempuan disebelak kanan. Komposisinya dibedakan menjadi penduduk muda, bentuik piramida stasioner dan penduduk tua.
     Kebanyakan manusia memilih tempat tinggal didaerah subur yang biasanya menjadi perebutan manusia. Maka sudah tidak asing lagu tempat yang tanahnya subur pasti padat penduduknya biasanya berada di Negara yang penduduknya bertani. Dan tempat ini akan berkembang menjadi kota dan pemerintahan yang kemudian menyebabkan perpindahan penduduk terjadi.
Setiap masyarakat pasti punya kebudayaan, karya masyarakat yang menghasilkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Terdapat 7 unsur dalam kebudayaan yaitu unsur religi, kemasyarakatan, peralatan, mata pencaharian, bahasa, pengetahuan, seni.
Dari system ini maka menghasilkan 3 wujud yaitu :
1.  Wujud sebagai kulmpulan dari ide dan gagasan, sifatnya abstrak dan ada di pikiran masyarakat
2. Kebudayaan sebagai aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat
3. Kebudayaan sebagai hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan terjadi karna hubungan manusia satu dengan yang lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis. Perubahan terjadi karna perubahan masyarakat yang membudayakannya.
     Agama hindu masuk ke Indonesia pada abad ke 3-4 perpaduan kebudayaan hindu dengan kebudayaan setempat sangat padu. Pada abad ke 5 agama budha masuk ke Indonesia dengan kebudayaan yang lebih maju dari hindu karna tidak ada kasta di dalam masyarakat. Meskipun seperti itu, kedua agama tersebut tumbuh berdampingan secara damai di Indonesia. Kedua agama tersebut melahirkan budaya yang bernilai tinggi seperti candi dan relief yang terdapat di sebagian pulau jawa. Dan banyak sekali candi-candi yang tersebar di Indonesia khususnya dipulau jawa seperti Candi Borobudur, Candi Perambanan, Candi Mendut dan candi-candi lainnya.
     Agama islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 15 dikembangkan oleh para pemuka agama yaitu walisongo. Pertama kali agama islam masuk keindonesia yaitu dipulau jawa. Islam dimasukan ke Indonesia tidak menggunakan cara paksaan tapi menggunakan cara baik-baik dan sangat toleran oleh bangsa kita. Agama islam cepat menyebar ke seluruh penjuru Indonesia karna cara orang yang menyebarkan agama tersebut dengan sopan dan santun. Didaerah yang belum terpengaruh oleh ajaran hindu agama islam cepat berkembang dan meluas disebagian Negara Indonesia, seperti Aceh, Banten dan pesisir Kalimantan. Agama islam berkembang menjadi agama yang sebagian besar dianut oleh penduduk Indonesia. Maka dari itu agama islam telah berpengaruh terhadap kebudayaan dan kepribadian di Indonesia.
    Kebudayaan barat member warna tersendiri di dalam kebudayaan Indonesia, mereka menyebarkan kebudayaannya melalui penjajahan, seperti Belanda. Di dalam kebudayaan barat terjadi 2 lapisan sosial, yang pertama lapisan sosial buruh dari berbagai macam pekerjaan, yang kedua lapisan kaum pegawai. Dari kedua lapisan inilah maka pendidikan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia dan keahlian dan kemampuan berbahasa Belanda pada saat itu menjadi syarat utama untuk menaikan kelas sosial pada saat itu. Maka banyak bangunan-bangunan di Indonesia yang arsitektur barat. Salah satu budaya yang ditinggalkan mereka hingga saat ini adalah agama katolik dan Kristen yang mereka siarkan dengan sengaja melalui organisasi penyiaran agama. Penyebaran dilakukan di daerah yang terutama belum pernah terjamah oleh kebudayaan hindu, budha, maupun islam.
   Kebudayaan disuatu bangsa adalah kepribadian dari bangsa itu sendiri. Kita bisa melihat pemilik kebudayaan itu sendiri. Dari kebudayaan tersebut maka akan terlahir kaida-kaidah yang bisa mengatur hidup dan batas pergaulan hidup. Sifat kepribadian yang berasal dari adat istiadat dan ajaran agama yang dijadikan masyarakat sebagai hokum adat.
    Untuk menjaga hubungan antar masyarakat agar sesuai dengan yang diharapkan maka dibuat norma-norma baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengikat setiap masyarakat. Norma itu akan menjadi bagian tersendiri yang berlaku di masyarakat. Bagi masyarakat yang melanggar norma tersebut akan mendapat hukuman atau sanksi yang sesuai dengan perbuatannya. Norma akan melewati proses yang dinamakan proses institusionalisasi, yaitu proses yang harus dilewati oleh norma baru dalam masyarakat yang merupakan bagian dari lembaga kemasyarakatan.
Sehingga norma tersebut bisa diikuti, dipahami, diterima, dihargai dan ditaati oleh masyarakat agar terjadi kehidupan yang aman dan tentram dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar