Social Icons

Arif Rahmanto

Sabtu, 05 Januari 2013

Agama dan Masyarakat (tulisan)


        Di dalam masyarakat pasti semuanya memiliki agama baik agamanya sama ataupun bereda tetapi kita harus saling menghormati sesame pemeluk agama lain. agama mempunyai banyak kesamaan disaat kita hidup bersama di dalam masyarakat. Dengan adanya agama diharapkan hidup manusia di dalam masyarakat semakin membaik. Agama berperan agar terjadi perubahan sosial didalam masyarakat agar mempunyai kualitas hidup ytang lebih baik. Dari semua peran tersebut, memang bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi akan jauh lebih baik jika semua peran itu dilakukan bersama-sama. Agama juga mempunyai peran didalam masyarakat yaitu Peran Perubahan. Yang berarti ajaran-ajaran yang ada didalam agama dapat merubah umatnya kearah yang lebih baik dari sebelumnya.
Dampak dari perubahan tersebut (kearah yang lebih baik) diharapkan mampu dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Jadi agama harus membuka peluang agar umat dengan keputusan sendiri untuk melakukan perubahan sekaligus mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Meskipun demikian, agama tidak boleh salah kaprah dalam penggunaannya yang menilai bahwa semua hal dalam masyarakat seperti unsur-unsur budaya, tatanan sosial dan interaksi sosial, cara hidup warisan nenek moyang, dan lain-lain. Sebagai kebiasaan lama yang harus dirubah karena tidak sesuai dengan ajaran agama. Jika agama menemukan hal-hal dalam masyarakat yang mungkin saja bertantangan dengan ajaran keagamaan, maka tidak perlu melakukan pemaksaan agar meninggalkannya. Agama hanya memberikan pertimbangan agar umat dengan suka rela meninggalkan hal-hal tersebut.
            Dalam kehidupan bermasyarakat, agama mempunyai peran yangsangat penting. Dengan keberadaan agama didalam masyarakat tidak boleh diabaikan. Karna agama mengatur semua bagaimana kita hidup bermasyarakat dengan baik. Tentunya diluar nilai ibadah. Maka dari itu fungsi dari agama di dalam masyarakat itu sendiri adalah untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat pasti ada perbedaan dalam hal agama, tetapi itu bukan menjadi masalah karna dengan adanya perbedaan kita harus saling bertoleransi agar kehidupan di masyarakat tetap berjalan dengan baik. Memang tidak mudah hidpu did a;am perbedaan, perbedaan itu sendiri juga memicu datangnya perselisihan.
            Maka dari itu disinilah fungsi agama sebagai penegak hukum dan menjaga masyarakat agar mentaati hukum yang berlaku. Jadi, jika agama sudah diabaikan atau sudah tidak mempunyai peran yang penting didalam masyarakat, maka dampak yang ditimbulkan adalah kehancuran yang nantinya akan menyebar luas di dalam masyarakat. Dan ini merupaka awal dari hancurnya dunia karna semua orang sudah menganggap agama tidak penting. Agama memainkan perannya dalam kultur maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dengan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di setiap agama. Dari sekian banyak ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terdapat dalam agama tersebut, nilai luhur yang paling banyak dan paling relevan dengan sosial kemasyarakatan adalah nilai spiritual yang tetap menjaga supaya kehidupan didalam masyarakat tetap konsisten dalam menjaga stabilitas lingkungan masyarakatnya. Serta nilai kemanusiaan yang terkandung didalam agama yang isinya mengajarkan manusia agar dapat saling mengerti satu sama lain, serta dapat saling bertoleransi bertenggang rasa. Saling memahami dan menghormati antar masyarakat merupakan langkah awal yang bagus untuk membentuk masyarakat yang yang damai dan sejahtera.
            Banyak sekali masalah yang ada dimasyarakat terutama tentang agama salah satunya adalah yang terjadi  hal ini bisa disebabkan karenya Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesama pemeluk agama, adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama, Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, kurang memahami dan menghargai agama lain serta umat beragama lain, kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia, kurang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, terutama cinta kasih, Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, Fanatisme yang salah. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang sendiri”, tidak mau menghargai, mengakui dan menerima keberadaan serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain.
Semua faktor-faktor tersebut penyebab utama dari konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, namun disamping itu faktor dasar dari itu semua adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman dari nilai-nilai yang ada dalam agama masing-masing. Yang terbesar adalah yang terjadi di Pandeglang, Banten. Terjadi konflik besar dan berdarah dan menewaskan beberapa orang. Bagaimana tidak, Ahmadiyah adalah aliran yang mengaku islam tetapi meyakini bahwa ada nabi lagi setelah nabi Muhammad SAW, padahal nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir dan sudah tidak ada nabi lagi setelah rasulullah. Maka masalah itu adalah salah satu kesalahan yang terbesar yang aliran ini anut. Inilah yang memicu kemarahan umat islam kepada aliran ini. Konflik internal agam islam dengan Ahmadiyah ini tidak akan terselesaikan kalau aliran Ahmadiyah (yang mengaku islam ini), tidak dibubarkan dari Indonesia. Pemerintah kita harus sangat tegas dalam menyelesaikan peroalan ini. Padahal MUI telah mengeluarkan fatwa haram tentang aliran ini. Sedangkan di negara asalnya, Ahmadiyah pun sudah diharamkan keberadaannya, mengapa di Indonesia tidak
         Untuk konflik antar  agama yang terjadi di Indonesia, pemerintah seyogyanyalah untuk sangat objektive dalam masalah ini. Umat muslim akan mengawasi pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini. Yang terpenting dari masalah ini adalah harus ada rasa saling toleransi dan jangan fanatik yang berlebihan Tidak perlu lagi ada pertumpahan darah yang disebabkan oleh konflik agama di Tanah Air kita. Umat beragama di Indonesia harus hidup dalam kedamaian dan kerukunan, dan kebahagiaan. Di samping semuanya itu, pada era kemajuan tekhnologi dan komunikasi, agaknya peran umat beragama, seharusnya tidak melulu tertuju pada orang-orang seagama, melainkan menjangkau masyarakat di luar agamanya. Masyarakat yang terus menerus mengalami proses globalisasi, menimbulkan transformasi komunikasi dan informasi sehingga berdampak terhadap perubahan nilai-nilai sosial serta budaya, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, umat beragama perlu berbuat lebih banyak lagi karena pada umumnya mereka mempunyai kemampuan untuk itu. Itu berarti membutuhkan kemampuan penyesuaian dan mengatasi masalah serta dukungan lingkungan kondusif untuk berkembangnya nilai-nilai sosial dan budaya yang tanggap terhadap berbagai perubahan. Hal itu harus terjadi, karena adanya permasalahan sosial di/dalam masyarakat . Misalnya, kekerasan terhadap masyarakat, terutama kepada wanita dan anak-anak; kenakalan remaja [di rumah, sekolah, lingkungan] dan berbagai dampak yang mengikutinya; penyalahgunaan obat-obatan; mudah mengikuti unsur-unsur budaya asing dengan tanpa berpikir kritis yang ditampilkan melalui media massa, premanisme serta sebagai tindak kriminal, masalah seksual, masalah kaum urban dan masyarakat miskin kota di daerah-daerah kumuh; benturan budaya sebagai pendatang di kota metropolitan. Ketidakmampuan ekonomi yang berimbas pada faktor kesehatan dan pendidikan, dan lain lain.
Dalam konteks seperti itulah, umat beragama hadir dan ada. Dengan demikian, mau tidak mau, umat beragama berperan dan harus terlibat serta melibatkan diri untuk mengatasi hal-hal tersebut. Jika umat beragama hanya mengfokuskan diri pada hal-hal yang hanya berhubungan dengan ibadah rutin, maka peran dan pelibatan diri tersebut tidak terlihat bahkan tak berdampak apa-apa pada orang lain serta masyarakat luas. Pada diri setiap umat beragama, seharusnya ada panggilan, tugas, tanggung jawab untuk memperbaiki masyarakat dengan talenta dan kemampuan yang ada padanya. Oleh sebab itu, perlu suatu perubahan pemikiran dalam rangka meningkatkan peran keseluruhan umat beragama, pada agamanya dan masyarakat. Dengan itu akan terjadi suatu paduan kekuatan dan kemampuan dalam rangka membangun manusia dan masyarakat yang sejahtera. Pada dasarnya ada banyak peran Agama dan umat beragama dalam lingkup agamanya serta masyarakat seluas-luasnya.
Manusia beragama karena adanya alasan-alasan tertentu dan ketika seseorang mengikatkan dirinya pada institusi keagamaan, tersirat dari dan dalam dirinya, bahwa ia harus mendapat keuntungan serta kepuasan dari tindakannya itu. Ini berarti, agama sebagai suatu sistem ajaran harus membawa perbaikan dan perubahan total pada manusia yang beragama atau umat. Jadi, agama berperan untuk perubahan manusia. Sebaliknya manusia pun dapat berubah karena adanya agama. Manusia bisa berubah karena kekuatan agama dan juga sebaliknya. Maka dari itu, ada beberapa peran yang bisa dilakukan agama, bukan berarti agama adalah pribadi yang bisa melakukan sesuatu  melainkan peran yang dilakukan oleh institusi agama atau umat beragama, terutama mereka yang berfungsi sebagai pemimpin-pemimpin keagamaan. Pada dasarnya ada banyak peran Agama dan umat beragama dalam lingkup agamanya serta pada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar