Di
dalam masyarakat pasti semuanya memiliki agama baik agamanya sama ataupun
bereda tetapi kita harus saling menghormati sesame pemeluk agama lain. agama
mempunyai banyak kesamaan disaat kita hidup bersama di dalam masyarakat. Dengan
adanya agama diharapkan hidup manusia di dalam masyarakat semakin membaik. Agama
berperan agar terjadi perubahan sosial didalam masyarakat agar mempunyai
kualitas hidup ytang lebih baik. Dari semua peran tersebut, memang bisa
dilakukan sendiri-sendiri, tetapi akan jauh lebih baik jika semua peran itu
dilakukan bersama-sama. Agama juga mempunyai peran didalam masyarakat yaitu Peran Perubahan. Yang berarti ajaran-ajaran yang ada didalam
agama dapat merubah umatnya kearah yang lebih baik dari sebelumnya.
Dampak dari perubahan
tersebut (kearah yang lebih baik) diharapkan mampu dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat. Jadi agama harus membuka peluang agar umat dengan keputusan sendiri
untuk melakukan perubahan sekaligus mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Meskipun
demikian, agama tidak boleh salah kaprah dalam penggunaannya yang menilai bahwa
semua hal dalam masyarakat seperti unsur-unsur budaya, tatanan sosial dan
interaksi sosial, cara hidup warisan nenek moyang, dan lain-lain. Sebagai
kebiasaan lama yang harus dirubah karena tidak sesuai dengan ajaran agama. Jika
agama menemukan hal-hal dalam masyarakat yang mungkin saja bertantangan dengan
ajaran keagamaan, maka tidak perlu melakukan pemaksaan agar meninggalkannya.
Agama hanya memberikan pertimbangan agar umat dengan suka rela meninggalkan
hal-hal tersebut.
Dalam kehidupan bermasyarakat, agama
mempunyai peran yangsangat penting. Dengan keberadaan agama didalam masyarakat
tidak boleh diabaikan. Karna agama mengatur semua bagaimana kita hidup
bermasyarakat dengan baik. Tentunya diluar nilai ibadah. Maka dari itu fungsi
dari agama di dalam masyarakat itu sendiri adalah untuk menciptakan kerukunan
dan kedamaian di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat pasti ada perbedaan
dalam hal agama, tetapi itu bukan menjadi masalah karna dengan adanya perbedaan
kita harus saling bertoleransi agar kehidupan di masyarakat tetap berjalan
dengan baik. Memang tidak mudah hidpu did a;am perbedaan, perbedaan itu sendiri
juga memicu datangnya perselisihan.
Maka dari
itu disinilah fungsi agama sebagai penegak hukum dan menjaga masyarakat agar
mentaati hukum yang berlaku. Jadi, jika agama sudah diabaikan atau sudah tidak
mempunyai peran yang penting didalam masyarakat, maka dampak yang ditimbulkan
adalah kehancuran yang nantinya akan menyebar luas di dalam masyarakat. Dan ini
merupaka awal dari hancurnya dunia karna semua orang sudah menganggap agama
tidak penting. Agama memainkan perannya dalam kultur maupun dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan dengan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di
setiap agama. Dari sekian banyak ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terdapat
dalam agama tersebut, nilai luhur yang paling banyak dan paling relevan dengan
sosial kemasyarakatan adalah nilai spiritual yang tetap menjaga supaya
kehidupan didalam masyarakat tetap konsisten dalam menjaga stabilitas
lingkungan masyarakatnya. Serta nilai kemanusiaan yang terkandung didalam agama
yang isinya mengajarkan manusia agar dapat saling mengerti satu sama lain,
serta dapat saling bertoleransi bertenggang rasa. Saling memahami dan
menghormati antar masyarakat merupakan langkah awal yang bagus untuk membentuk
masyarakat yang yang damai dan sejahtera.
Banyak sekali
masalah yang ada dimasyarakat terutama tentang agama salah satunya adalah yang
terjadi hal ini bisa disebabkan karenya Kurangnya
rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun
sesama pemeluk agama, adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang
komunikasi antar pemeluk agama, Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan
pendirian dan perasaan, kurang memahami dan menghargai agama lain serta umat
beragama lain, kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia, kurang
memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, terutama cinta kasih, Perubahan-perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, Fanatisme yang salah. Penganut
agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang
sendiri”, tidak mau menghargai, mengakui dan menerima keberadaan serta
kebenaran agama dan umat beragama yang lain.
Semua faktor-faktor
tersebut penyebab utama dari konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, namun
disamping itu faktor dasar dari itu semua adalah kurangnya kesadaran dan
pemahaman dari nilai-nilai yang ada dalam agama masing-masing. Yang terbesar adalah
yang terjadi di Pandeglang, Banten. Terjadi konflik besar dan berdarah dan
menewaskan beberapa orang. Bagaimana tidak, Ahmadiyah adalah aliran yang
mengaku islam tetapi meyakini bahwa ada nabi lagi setelah nabi Muhammad SAW,
padahal nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir dan sudah tidak ada nabi lagi
setelah rasulullah. Maka masalah itu adalah salah satu kesalahan yang terbesar
yang aliran ini anut. Inilah yang memicu kemarahan umat islam kepada aliran
ini. Konflik internal agam islam dengan Ahmadiyah ini tidak akan terselesaikan
kalau aliran Ahmadiyah (yang mengaku islam ini), tidak dibubarkan dari
Indonesia. Pemerintah kita harus sangat tegas dalam menyelesaikan peroalan ini.
Padahal MUI telah mengeluarkan fatwa haram tentang aliran ini. Sedangkan di
negara asalnya, Ahmadiyah pun sudah diharamkan keberadaannya, mengapa di
Indonesia tidak
Untuk konflik
antar agama yang terjadi di Indonesia,
pemerintah seyogyanyalah untuk sangat objektive dalam masalah ini. Umat muslim
akan mengawasi pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini. Yang terpenting dari
masalah ini adalah harus ada rasa saling toleransi dan jangan fanatik yang
berlebihan Tidak perlu lagi ada pertumpahan darah yang disebabkan oleh konflik
agama di Tanah Air kita. Umat beragama di Indonesia harus hidup dalam kedamaian
dan kerukunan, dan kebahagiaan. Di samping semuanya itu, pada era kemajuan
tekhnologi dan komunikasi, agaknya peran umat beragama, seharusnya tidak melulu
tertuju pada orang-orang seagama, melainkan menjangkau masyarakat di luar
agamanya. Masyarakat yang terus menerus mengalami proses globalisasi, menimbulkan
transformasi komunikasi dan informasi sehingga berdampak terhadap perubahan
nilai-nilai sosial serta budaya, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, umat
beragama perlu berbuat lebih banyak lagi karena pada umumnya mereka mempunyai
kemampuan untuk itu. Itu berarti membutuhkan kemampuan penyesuaian dan
mengatasi masalah serta dukungan lingkungan kondusif untuk berkembangnya
nilai-nilai sosial dan budaya yang tanggap terhadap berbagai perubahan. Hal itu
harus terjadi, karena adanya permasalahan sosial di/dalam masyarakat .
Misalnya, kekerasan terhadap masyarakat, terutama kepada wanita dan anak-anak;
kenakalan remaja [di rumah, sekolah, lingkungan] dan berbagai dampak yang
mengikutinya; penyalahgunaan obat-obatan; mudah mengikuti unsur-unsur budaya
asing dengan tanpa berpikir kritis yang ditampilkan melalui media massa,
premanisme serta sebagai tindak kriminal, masalah seksual, masalah kaum urban
dan masyarakat miskin kota di daerah-daerah kumuh; benturan budaya sebagai
pendatang di kota metropolitan. Ketidakmampuan ekonomi yang berimbas pada
faktor kesehatan dan pendidikan, dan lain lain.
Dalam konteks seperti
itulah, umat beragama hadir dan ada. Dengan demikian, mau tidak mau, umat
beragama berperan dan harus terlibat serta melibatkan diri untuk mengatasi
hal-hal tersebut. Jika umat beragama hanya mengfokuskan diri pada hal-hal yang
hanya berhubungan dengan ibadah rutin, maka peran dan pelibatan diri tersebut
tidak terlihat bahkan tak berdampak apa-apa pada orang lain serta masyarakat
luas. Pada diri setiap umat beragama, seharusnya ada panggilan, tugas, tanggung
jawab untuk memperbaiki masyarakat dengan talenta dan kemampuan yang ada
padanya. Oleh sebab itu, perlu suatu perubahan pemikiran dalam rangka
meningkatkan peran keseluruhan umat beragama, pada agamanya dan masyarakat.
Dengan itu akan terjadi suatu paduan kekuatan dan kemampuan dalam rangka
membangun manusia dan masyarakat yang sejahtera. Pada dasarnya ada banyak peran
Agama dan umat beragama dalam lingkup agamanya serta masyarakat seluas-luasnya.
Manusia beragama karena
adanya alasan-alasan tertentu dan ketika seseorang mengikatkan dirinya pada
institusi keagamaan, tersirat dari dan dalam dirinya, bahwa ia harus mendapat
keuntungan serta kepuasan dari tindakannya itu. Ini berarti, agama sebagai
suatu sistem ajaran harus membawa perbaikan dan perubahan total pada manusia
yang beragama atau umat. Jadi, agama berperan untuk perubahan manusia. Sebaliknya
manusia pun dapat berubah karena adanya agama. Manusia bisa berubah karena kekuatan
agama dan juga sebaliknya. Maka dari itu, ada beberapa peran yang bisa
dilakukan agama, bukan berarti agama adalah pribadi yang bisa melakukan sesuatu
melainkan peran yang dilakukan oleh
institusi agama atau umat beragama, terutama mereka yang berfungsi sebagai
pemimpin-pemimpin keagamaan. Pada dasarnya ada banyak peran Agama dan umat
beragama dalam lingkup agamanya serta pada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar