Social Icons

Arif Rahmanto

Selasa, 11 Juni 2013

Manusia dan Penderitaan

     A. Pengertian Penderitaan
Kata penderitaan berasal dari kata derita. Derita adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenagkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.
Didalam kehidupan manusia penderitaan sudah menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Maka dari itu sudah pasti penderitaan akan dirasakan oleh semua orang. hal itu merupakan risiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan kepada umatnya namun juga memberikan penderitaan yang kadang – kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Baik dalam Alqur’an maupun kitab suci lainnya banyak surat dan ayat yang menjelaskan tentang penderitaan yang dialami manusia namun manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

     B. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami sesorang maka timbulah penderitaan. Siksaan yang bersifat psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan. Kebimbangan yaitu tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil.akibat dari kebimbangan seseorang akan berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Namun bagi orang yang cepat berpikir maka kebimbangan akan cepat diatasi. Kesepian merupakan rasa sepi dalam diri sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami seseornang.
Ketakutan merupakan bentuk yang menyebabkan sesorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan yang tidak pada tempatnya maka disebut phobia. Banyak sebab orang merasa ketakutan, yaitu Claustrophobia dan Agoraphophobia, Gamang, Kegelapan, Kegagalan, Kesakitan. Pada dasarnya pada diri manusia sudah tertanam sifat takut tetapi insentitas dari rasa takut itu sendiri berbeda-beda setiap individu. Biasanya penyebab ketakutan itu didasari oleh kenangan masa kecil atau kenangan yang kurang baik. Contohnya takut terhadap benda-benda atau binatang , ini disebabkan kemungkinan besar pada waktu kecil sering di takut-takuti oleh benda atau binatang tersebut sehingga ini menyebabkan phobia terhadap benda atau binatang.
kekalutan mental adalah suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Kekalutan mental akan membawa mansuia ke hal yang positif dan negative. trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi diantaranya adalah Agresi yaitu kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan. Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu. Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya. Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain. Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia. Karna setiap manusia pasti pernah melakukan hal-hal buruk baik kepada diri sendiri, kepada orang lain atau pun kepada tuhan. Tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut. Kemudian sebab lainnya adalah Penderitaan yang timbul karena penyakit atau azab. Penyakit juga bias menjadi penyebab penderitaan karna seseorang akan merasa tersiksa dengan penyakit yang dideritanya. Sedangkan azab adalah mungkin pernah melakukan hal hal yang tidak baik.
Seperti yang sudah kita ketahui semua manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan sudah menjadi bagian hidup manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri bagai mana untuk menghadapi, mengatasai dan berusaha untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
     C. Pengaruh Penderitaan
Mungkin banyak Orang yang mengalami penderitaan dan penderitaan tersebut memberikan dampak yang beraneka ragam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul berupa sikap positif maupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap tidak mau kawin,ridak punya gairah hidup.
Ada beberapa sikap yang bias kita lakukan yaitu sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah bahkan mungkin timnul sikap keras. Semua orang tidak ingin mengalami penderitaan. Oleh sebab itu ada beberapa cara yang bias dilakukan seperti banyak mengingat Allah swt dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya Selalu bersikap optimis agar mempunyai tujuan dalam hidup serta bias mengurangi penderitaan yang dirasakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar